Cara Berfikir Efektif
Jika seseorang menghadapi sesuatu masalah maka dia akan berfikir untuk mencari solusi dan keluar dari masalah.Proses berfikir tersebut meliputi mengidentifikasi, memahami, menciptakan ide, berimajinasi, dan seterusnya.
Jam terbang menghadapi berbagai persoalan, pengalaman pribadi, pengaruh lingkungan, serta banyaknya informasi yang dipelajari seseorang akan membentuk blue print proses berfikir seseorang dan menjadikannya individu dengan wawasan yang luas atapun sempit.
Selama ini kita meyakini bahwa seseorang dengan wawasan yang luas lebih terampil menyelesaikan masalah dibanding seseorang dengan wawasan yang sempit.
Tapi sebenarnya itu tidaklah benar, karena ahli tidaknya seseorang dalam menyelesaikan masalah ditentukan oleh kemampuan berfikir efektif, bukan karena wawasan yang luas.
Apakah berfikir efektif itu?
Kata Efektif biasanya disandingkan dengan Efisien, padahal dua arti itu sama sekali berbeda.Berfikir Efektif adalah cara berfikir yang berorientasi ke Hasil (misalnya fokus ke hasil yang maksimal, menyelesaikan masalah secara akurat, langsung ke inti persoalan), sedangkan berfikir Efisien adalah cara berfikir yang berorientasi ke Proses (misalnya fokus ke waktu yang lebih cepat, energi yang lebih sedikit, dan biaya yang lebih murah).
Sehingga Berfikir Efektif adalah cara berfikir dengan menggunakan kreatifitas (mengumpulkan, memilih, dan mengkombinasikan beberapa alternatif) agar diperoleh hasil yang maksimal.
Oleh karena itu berfikir efektif adalah mutlak diperlukan agar bisa sukses dimanapun kita berada.
OK, berikut adalah cara-cara berfikir kreatif:
Mencari Sumber Masalah Utama
Selalulah mencari sumber setiap masalah dengan tepa, bedakan antara sumber masalah utama dan riak-riaknya saja.Dalam menentukan sumber masalah tersebut, jangan terpengaruh oleh opini teman, lingkungan komunitas ataupun opini publik, pastikan pastikan anda menemukan sendiri sumber masalah yang sangat fundamental. Ini untuk melatih kemampuan anda untuk mengembangkan cara berfikir yang orisinal dari diri anda.
Kadang-kadang sumber masalah berasal dari hal-hal kecil yang kadang luput dari pengamatan kita.
Riak-riak masalah seringkali terlihat besar dan nyata serta menggoda kita untuk segera menarik kesimpulan, sehingga banyak dari kita yang bisa menyelesaikan masalah tetapi timbul masalah-masalah yang lain.
Contoh Kasus:
Si A setiap membuat masakan rasanya terlalu asin.
Hal yang terlintas pertama difikiran kita adalah Kebanyakan Garam.
Jadi Solusinya adalah mengurangi garam dengan menambahkan air, gula, dan sebagainya.
"Kebanyakan garam" adalah hal umum yang muncul dan terlihat logis, tapi itu sebenarnya hanyalah riak-riaknya masalah saja.
kita perlu berfikir bahwa penyebabnya adalah dari si A sendiri, mungkin si A punya masalah pada indra pengecap, jika bukan itu mungkin si A mempunyai masalah dengan mood saat memasak, atau mungkin si A suka dengan masakan yang asin-asin, dan lain-lain.
Kumpulkan sumber-sumber masalah itu, lalu hubungkan dengan logika yang sederhana sehingga sumber masalah utama akan mudah terlihat.
Berfikir Bebas
Bersambung.Contohnya:
Jika anda
0 comments:
Post a Comment