Cara Berolahraga yang Menghindari Serangan Jantung

Cara Berolahraga yang Menghindari Serangan Jantung

Banyak dokter menganjurkan melakukan olaraga yang murah dan mudah, misalnya berjalan kaki atau berlari.
Boleh jadi semangat membara tetapi kita harus rasional mengetahui kemampuan tubuh kita, apalagi jika kita sudah mulai berumur.
Untuk mencegah terjadinya serangan jantung, lakukan pemeriksaan jantung terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan aerobik, terutama bagi anda yang mempunyai riwatat kolesterol, darah tinggi, dan asam urat.
Pengalaman yang sudah sudah ada orang yang sangat giat berolah-raga agar terhindar dari serangan jantung, kenyataannya malah berakhir dengan serangan jantung.
Kemungkinan besar karena ketidak-terpenuhinya kebutuhan oksigen oleh jantung.

Waspadai terhadap 4-T

Untuk mengantisipasi serangan jantung, sebelum melakukan olahraga aerobik sebaiknya anda memperhatikan prinsip 4T.
apa itu 4T? Teratur, Terarah, Terukur dan Terawasi.
Lakukan pemeriksaan jantung sebelum melakukan olahraga, pemeriksaan EKG disertai pemeriksaan dengan melakukan treadmill.
Dari situ akan diketahui program latihan yang cocok bagi anda, sehingga hasilnya lebih maksimal dan aman bagi jantung.
Pemeriksaan tersebut memberikan hasil kondisi koroner, fungsi kerja organ jantung dan saluran pembuluh darah.
Menurut hukum Frank-Starling Law of the Heart
Rumusnya adalah sebagai berikut:

Target Denyut Jantung Maksimal

Sebelum berolah-raga lakukan pengukuran Target denyut jantung maksimal, rumusnya adalah 220- usia anda.
Misalnya usia anda saat ini adalah 30 tahun, maka detak jantung maksimal adalah 220-30=190 denyut permenit.

Target Denyut Jantung Minimal

Sedangkan target denyut jantung minimal saat melakukan olahraga adalah 220-usia anda dikalikan 85%.
Misalnya umur anda adalah 30 tahun, maka target denyut jantung minimal adalah 220-30x85%=161.5 denyut permenit.

Dari contoh diatas, seseorang dengan usia 30 tahun boleh melakukan olaraga dengan denyut nadi minimal 161.5 denyut permenit dan tidak boleh lebih dari 190 denyut permenit.
Jangan sampai melebihi denyut jantung maksimal, karena berakibat pada kelelahan jantung.
Oleh sebab komponen TERUKUR dan TERAWASI sangatlah penting.
Saat ini banyak dijual dipasaran jam tangan pengukur detak jantung anda, dan sebaiknya anda membelinya dan memakainya saat berolah raga.

Durasi olahraga yang sehat bagi jantung

Berikan waktu yang cukup saat berolahraga yaitu 30 - 60 menit.
Jangan lupa melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga. Lakukan latihan-latihan peregangan otot agar terhindar dari cedera.
Lakukan olahraga dengan tahap demi tahap, jangan langsung drastis misalnya dari kondisi diam langsung berlari kencang. Lakukan olahraga jalan kaki dulu beberapa menit, lalu berlari-lari kecil, dan selanjutnya bisa menambah kecepatan sesuai kemampuan anda.
Tujuannya adalah agar denyut jantung naiknya bertahap, itu akan jauh lebih sehat dan aman bagi jantung.
Sehabis berolahraga lakukan cooling down /sesi pendinginan, aturlah nafas dengan cara mencoba menarik nafas dan menghembuskan nafas dengan lebih panjang, lakukan terus menerus sampai kondisi detak jantung anda kembali normal 70-100 detak jantung permenit.

Frekwensi olah raga harus anda perhatikan, karena mungkin saja karena tubuh menjadi enteng karena sering berolah-raga dan anda lantas ketagihan.
Pemula memerlukan waktu 48jam (2 hari) untuk pemulihan. Sehingga latihan yang ideal adalah 3 kali seminggu.
Kalau orang yang sudah terlatih, contohnya atlet bola, mereka memerlukan waktu pemulihan yang relatif lebih singkat, yaitu 24 jam (1 hari) saja.
Oleh karena itu atlet-atlet bisa berolahraga setiap hari.

Author

Ditulis oleh Admin

Indahnya berbagi.....LIKE FACEBOOK YA....:-)

1 comments:

Wah lengkap sekali pembahasannya. Betul banget tuh, banyak orang yang rajin berolahraga tiba2 terkena serangan jantung saat sedang olaharaga. Makasih ya infonya biar kita semua lebih hati2 dalam berolahraga.